Kuota Haji Khusus Jadi Rebutan: Lonjakan Pendaftar di Tengah Antrian Panjang Haji Reguler
Peningkatan minat jamaah Haji Khusus yang semakin meningkat ditengah ketersediaan Kuota Haji Khusus yang terbatas.
HAJI
Surya Firdaus. S.Sos
10/10/20252 min read
Kuota Haji Khusus Jadi Rebutan: Lonjakan Pendaftar di Tengah Antrian Panjang Haji Reguler
Jakarta - Menjelang musim haji 2026 atau 1447 Hijriah, suasana di ruang pendaftaran dan kantor biro perjalanan haji terasa makin panas. Dengan kuota nasional yang dipastikan berada di kisaran 221.000 jamaah, tekanan pada jalur reguler membuat sebagian calon jamaah beralih ke jalur Haji Khusus (Haji Plus) — meski kuotanya jauh lebih kecil dan biayanya jauh lebih besar. Fenomena ini bukan sekadar soal uang dan antrean: ia juga membuka berbagai isu tata kelola, transparansi, dan integritas penyelenggaraan haji Indonesia.
Kuota tetap — tapi porsi terbatas untuk Haji Khusus
Pemerintah menegaskan kuota haji Indonesia untuk 2026 dipublikasikan melalui mekanisme resmi Kemenag dan angka nasionalnya berada di level yang sama seperti periode sebelumnya: sekitar 221 ribu jemaah. Dari total itu, proporsi besar dialokasikan untuk jalur reguler; sementara alokasi untuk jalur khusus relatif terbatas — menjadikan kuota Haji Khusus sebagai barang yang cepat habis ketika minat melonjak.
Mengapa minat Haji Khusus melonjak? Antrean panjang dan keinginan segera berangkat
Salah satu pendorong utama perpindahan minat adalah lamanya masa tunggu di jalur reguler. Pemerintah dan beberapa lembaga memproyeksikan masa tunggu nasional yang masih signifikan — bahkan ada analisis yang menempatkan rata-rata nasional puluhan tahun jika metode perhitungan tertentu tidak direvisi. Angka-angka ini mendorong keluarga untuk mencari jalan pintas: Haji Khusus menawarkan waktu tunggu yang jauh lebih singkat meski harus membayar lebih.
Bagi lansia atau keluarga yang ingin orang tua segera berangkat, pilihan ini terasa logis. Bagi mereka, risiko kesehatan dan waktu hidup menjadi faktor utama — bukan sekadar soal biaya.
Biaya Haji Khusus: Variatif berdasarkan Fasilitas yang di Tawarkan
Harga paket Haji Khusus sangat bervariasi antar penyelenggara. Survei liputan media dan brosur PIHK pada periode 2025–2026 menunjukkan kisaran biaya rata-rata USD 11.500 hingga USD 20.500 (sekitar Rp200–Rp330 juta, tergantung kurs dan paket). Perbedaan harga dipengaruhi oleh pilihan hotel (jarak ke Masjidil Haram), maskapai, durasi tinggal, serta layanan tambahan seperti pendampingan kesehatan dan program ziarah. Karena variasi inilah calon jamaah seringkali kebingungan membandingkan nilai antara satu biro dan biro lain.
Baca Juga : mempercepat keberangkatan Haji dengan cara resmi dan pasti berangkatnya
Panduan praktis bagi calon jamaah yang mempertimbangkan Haji Khusus
Cek legalitas biro (PIHK/PPIU) di laman resmi Kemenag sebelum transfer uang.
Minta SPPH tertulis lengkap: nama, rute, fasilitas, klausul pembatalan dan pengembalian.
Bandingkan komponen biaya — jangan hanya fokus angka akhir, tetapi juga fasilitas yang dijanjikan.
Hindari perantara tanpa bukti: jangan tergiur “nomor porsi instan” tanpa dokumen resmi.
Cari referensi pengalaman jamaah sebelumnya melalui grup atau komunitas terpercaya yang sudah berpengalaman dalam pelayanan jamaah haji khusus seperti Hisar Global Indonesia.

Layanan
Hisar Global adalah perusahaan travel Haji & Umroh yang Melayani para tamu Allah Subhanahu wata’ala dan Rasulullah Shollallahu ‘alayhi wasalam, memberi kemudahan dan pelayan terbaik kepada seluruh jama'ah.
Kontak kami
HALAMAN
info@hisarglobal.id
+62 811 - 8213 - 232
© 2025 by Digital Hisar Global Indonesia
follow us