Gebrakan Baru: Kementerian Haji dan Umrah Siapkan Kampung Haji Indonesia di Mekkah

Rencana Kemetrian Haji dan Umrah Indonesia tentang proyek pembangunan Fasilitas Kampung Haji indonesia di Mekkah.

HAJIUMROH

Redaksi Hisar Global

10/11/20252 min read

JAKARTA, 2025 - Gebrakan baru kembali datang dari Kementerian Haji dan Umrah Indonesia di bawah kepemimpinan Gus Irfan Yusuf Hasyim.
Dalam upaya meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji dan umrah Tanah Air, pemerintah tengah mempersiapkan pembangunan “Kampung Haji Indonesia” di Kota Suci Mekkah — sebuah langkah monumental yang diyakini akan menjadi tonggak sejarah diplomasi spiritual dan pelayanan umat di dunia Islam.

Gagasan pembangunan Kampung Haji Indonesia pertama kali diusulkan oleh Presiden Prabowo Subianto, yang kemudian mendapatkan lampu hijau langsung dari Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS).
Menindaklanjuti hal itu, Gus Irfan bersama jajaran Kementerian Haji dan Umrah segera menyiapkan rancangan besar yang kini mulai memasuki tahap perencanaan dan koordinasi dengan pemerintah Saudi.

Kawasan ini direncanakan akan berdiri di area strategis, hanya sekitar 400 meter hingga 2 kilometer dari Masjidil Haram. Di atas lahan seluas 38,6 hektar, pemerintah berencana membangun kompleks terpadu berisi akomodasi, pusat layanan kesehatan, asrama jamaah, masjid, pusat manasik, serta area ekonomi jamaah.

Pusat Layanan Jamaah Indonesia di Tanah Suci

Menurut Gus Irfan, Kampung Haji Indonesia bukan hanya proyek fisik, tetapi simbol kehadiran negara dalam melayani tamu Allah.

“Kampung Haji akan menjadi rumah bagi jamaah kita di Tanah Suci — tempat mereka merasa aman, nyaman, dan terlindungi dengan fasilitas yang dikelola langsung oleh bangsa sendiri,” ujar Gus Irfan dalam keterangannya di Jakarta, Senin (14/10).

Kampung ini nantinya akan berfungsi sebagai pusat operasional pelayanan jamaah haji dan umrah Indonesia sepanjang tahun — bukan hanya saat musim haji.
Artinya, jamaah umrah reguler, petugas, hingga warga Indonesia di Saudi juga dapat memanfaatkan fasilitas ini untuk kegiatan keagamaan maupun sosial.

Skema Pembiayaan dan Kelembagaan

Proyek besar ini akan dikawal oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang dipercaya sebagai pelaksana investasi dan pengelola properti.
Pendanaan dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dan swasta (PPP) agar efisien tanpa membebani anggaran negara.

Selain itu, Kementerian Investasi, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Agama akan bersinergi memastikan legalitas kepemilikan lahan sesuai regulasi Arab Saudi yang kini telah lebih terbuka terhadap kepemilikan asing di wilayah Mekkah dan Madinah.

Target dan Tahapan Realisasi

Jika seluruh proses berjalan lancar, pembangunan tahap pertama ditargetkan dimulai pada pertengahan 2026, dengan beberapa fasilitas sudah bisa dioperasikan pada tahun 2028.
Kompleks ini diharapkan menjadi model bagi “Kampung Haji Indonesia Jilid 2” yang akan menyusul di Jeddah sebagai pusat transit dan logistik jamaah.

Simbol Diplomasi dan Kebanggaan Bangsa

Langkah berani ini tidak hanya memperkuat layanan haji dan umrah, tetapi juga mempererat hubungan bilateral Indonesia–Arab Saudi di bidang keagamaan, ekonomi, dan sosial.
Dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia kini menunjukkan peran strategisnya sebagai negara pelayan jamaah terbesar yang mampu menghadirkan infrastruktur sendiri di Tanah Suci.

Komitmen untuk memperbaiki sistem haji dan umroh bagi jamaah Indonesia.

Pembangunan Kampung Haji Indonesia menjadi bukti nyata komitmen pemerintah untuk terus memperbaiki ekosistem penyelenggaraan haji dan umrah dari hulu ke hilir.
Bila terealisasi sesuai rencana, proyek ini akan menjadi simbol kehormatan, kemandirian, dan pelayanan unggul jamaah Indonesia di Mekkah Al-Mukarramah — tanah suci yang menjadi impian jutaan umat Muslim Nusantara.